Ikan Mahseer merupakan ikan yang hidup di sungai-sungai beraliran deras di pegunungan. Mahseer adalah nama internasional yang diberikan pada ikan air tawar dari famili Cyprinidae yang termasuk genus Tor, Neolissochillus dan Naziritor.
Di Indonesia ikan mahseer hanya terdapat di Paparan Sunda yang termasuk dalam genus Tor dan Neolissochillus. Selain ikan mahseer tersebar di Paparan Sunda di Indonesia, ikan ini juga tersebar luas di Asia Tenggara, India, dan Pakistan. Di wilayah tersebut, ikan mahseer dari genus Tor terdiri dari 22 jenis, genus Neolissochillus terdiri dari 22 jenis dan genus Naziritor terdiri dari satu jenis yaitu N. zhobensis.
Ikan mahseer yang ada di Indonesia telah teridentifikasi sebanyak 6 jenis, yaitu Tor tambroides, Tor tambra, Tor douronensis, dan Tor soro. sedangkan dari genus Neolissochillus yaitu Neolissochillus thienemanni dan Neolissochilus sumatranus. Namun beberapa peneliti ada yang menganggap bahwa klasifikasi ikan jenis ini masih rancu sehingga masih diperlukan kajian lebih lanjut.
Ikan dengan nama latin Tor ini memiliki sebutan yang beragam di setiap daerah. Di Jawa Barat, dipanggil dengan nama ikan Kancra, di Jawa Tengah dan Timur dikenal dengan nama ikan Tombro, di Sumatera bagian selatan dipanggil dengan nama ikan Semah. Di daerah lainnya, nama sebutannya adalah ikan Batak, ikan Curong, ikan Lempon, ikan Ihan, ikan Sepan, ikan Kelah, ikan Masheer, ikan Torsoro dan ikan Dewa.
Namun yang lebih populer terkenal dengan sebutan Ikan Dewa, di sebut ikan dewa karena sejak dulu sering ditemukan menghuni kolam dan telaga larangan yang dikeramatkan oleh masyarakat. Ikan Dewa yang dikeramatkan tersebut, tidak boleh ditangkap sembarangan, namun harus melalui ritual khusus.
Baca Juga: Jenis jenis Ikan Glofish
Selain dikeramatkan, jenis ikan dari keluarga ikan karper dari suku Cyprinidae ini juga tergolong langka. Satu lagi, di dalam wadah budidaya ikan ini juga tergolong lambat pertumbuhannya. Untuk mencapai ukuran konsumsi diperlukan waktu setahun lebih. Boleh jadi karena itulah ikan ini memiliki harga mahal, ratusan ribu rupiah sekilonya. Pada saat tahun baru Imlek, harganya (konon) bahkan bisa mencapai jutaan rupiah sekilonya.
ikan dewa memiliki beberapa keunggulan dibandingkan ikan tawar lainnya. Pertama adalah ukurannya bisa sangat besar, terutama spesies Tor tambroides.
Kedua adalah tekstur dagingnya yang tebal dan lebih padat dibandingkan ikan tawar lainnya. Lalu, ketiga adalah rasanya lebih enak dan disukai banyak orang. "Keunggulan lainnya adalah harganya yang menjanjikan, sehingga prospektif untuk dikembangkan.
Di Indonesia, ikan ini bisa ditemukan di sejumlah daerah di antaranya di Kalimantan, Sumatera dan Jawa. Di alam aslinya, ikan jenis ini senang hidup di sungai di daerah pegunungan yang memiliki aliran deras. Di alam aslinya, jenis ikan ini (semah dan tombro) dilaporkan bisa hidup dan tumbuh hingga sepanjang lebih dari satu meter dengan berat lebih dari 30 Kg.
Baca Juga: Jenis Jenis Ikan Hias Schooling
Dikalangan pecinta ikan hias, ikan ini di kenal dengan sebutan ikan mahseer, kini sering di jadikan sebagai tank mate bagi ikan predator, khususnya ikan jenis tor sinensis atau red mahseer. karena Ikan mahseer ini memiliki karakter yang cinta damai dengan ikan predator.
Menurut situs resmi dari Fish Base, ikan Mahseer punya beberapa menu makan seperti nekton, zoobenthos, sejenis finfish, krustasea, hingga tanaman air. Dilihat dari komposisi menu makanannya, ikan Mahseer termasuk omnivora tetapi cenderung ke herbivora. Namun sobat bisa memberinya makanan berupa pelet ataupun cacing beku. Sebagai omnivora, ikan mahseer gemar memakan menu apa saja, mulai dari ikan kecil, cacing, udang, tumbuhan air sampai buah buahan.
Di dalam akuarium, ikan Mahseer gemar berenang di area tengah dan bawah. Mereka bukanlah ikan yang rajin naik ke permukaan karena di alam asalnya mereka lebih suka melawan arus di area tengah dan dasar sungai daripada harus berenang di permukaan.
Dewasa ini, permintaan akan ikan mahseer ini terus meningkat bahkan permintaan datang dari Negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Jepang sehingga menjadi komoditas ekspor. Ikan mahseer banyak disukai karena tesktur dan rasa dagingnya yang lezat bahkan sisiknya yang besar juga dapat dikonsumsi.
Baca Juga: Asal usul Ikan Glofish
Budidaya ikan mahseer terus dikembangkan dan disosialisasikan ke masyarakat, Sementara ini, sentra pembenihan ikan mahseer masih terfokus di Instalasi Riset Budidaya Ikan Air Tawar di Cijeruk, Bogor sedangkan sentra pendederan dan pembesarannya tersebar di enam kabupaten.
Upaya domestikasi ikan mahseer di Indonesia untuk menjadikan ikan ini sebagai komoditas budidaya telah dilakukan sejak tahun 1995. Waktu itu kegiatan domestikasi dimulai dengan mengoleksi calon induk untuk diadaptasikan di ligkungan budidaya, baik di kolam daerah Cijeruk, Bogor maupun di keramba jaring apung di Waduk Jatiluhur.
Hasil pemijahan ikan Tor soro yang pertama di Cijeruk, Bogor, anak-anak ikannya telah ditebarkan kembali ke habitat aslinya di Danau Toba pada tahun 2000. Serangkaian kegiatan budidaya ikan mahseer terus dilakukan untuk memantapkan tekhnik budidayanya.
Nah demikianlah informasi mengenai ikan dewa atau mahseer ini, semoga bisa bermanfaat
0 Response to "Mengenal Ikan Mahseer si Ikan Dewa Yang Langka"
Posting Komentar