Banner adz

Kribensis, Cara memelihara dan cara ternak yang benar.

Hai sobat ikan hias kali ini kita mau ngenalin kamu ikan hias air tawar yang cantik. 
Ikan ini bisa jadi pilihan kamu untuk mengisi akuarium kamu. 
Namanya ikan kribensis. 

Mau tau lengkapnya mengenai ikan kribensis ini? Yuk langsung kita bahas. 





Ikan kribensis, merupakan ikan hias dari keluarga chiclidae yang berasal dari afrika. 

Ciri fisik ikan ini memiliki kombinasi warna seperti kuning, merah, hijau, dan biru. 
Terdapat garis memanjang hitam dari mulut hingga sirip ekor, dengan area putih di atasnya dan garis gelap di sepanjang punggung. 
Siripnya berwarna oranye dan kuning. 
Penutup insang berwarna kuning atau merah, dengan perut berwarna merah yang semakin terlihat cerah saat berkembang biak, terutama pada ikan betina.

Di habitat aslinya ikan kribensis hidup di aliran Air sungai blackwater di dataran rendah yang bersifat asam dan sangat lunak, sedangkan air di delta agak payau, lebih ke basa, dan jauh lebih keras dibandingkan sungai yang mengalir ke dalamnya. 
Oleh karena itu, kribensis terkadang digambarkan sebagai ikan air payau, namun ia dapat hidup di berbagai kondisi air, meskipun perubahan kimiawi air secara tiba-tiba dapat membuat ikan stres dan menyebabkan penyakit.

Ikan ini senang bermain di bagian bawah akuarium, dan senang sekali bersembunyi di bebatuan. 
Untuk itu jika sobat memeliharanya dalam akuarium, coba sediakan goa kecil untuk tempat bersembunyi ikan kribensis ini. 
Selain untuk tempat bersembunyi, goa ini juga memiliki fungsi untuk tempat berkembang biak ikan ini. 

Sobat bisa mencampurkan ikan kribensis ini dengan ikan hias lain yang seukuran atau lebih besar, seperti ikan puntius, severum, corydoras dan jenis barb. 
Jika kamu ingin menggabungkan ikan kribensis ini dengan ikan chiclid lain, pilihlah spesies yang tidak hidup atau bermain di area dasar  aquarium agar mereka tidak bersaing memperebutkan wilayah yang sama. 
Hindari memeliharanya bersama spesies penghuni gua lainnya, karena kribensis bersifat teritorial di dalam gua. 
Oh ya walaupun ikan kribensis ini terlihat damai dan bisa di campur dengan ikan lain, sebaiknya hindari mencampurkan ikan kribensis ini dengan ikan yang bergerak lambat seperti ikan maskoki atau angelfish, karena di khawatirkan ikan kribensis ini suka menggigit sirip ikan tersebut. 

Dalam hal makanan, ikan kribensis merupakan ikan Karnivora, mereka bisa diberi makanan apapun seperti pelet, udang  beku, daphnia, jentik nyamuk, cacing darah, dan bahkan sayuran. 
Karena ikan kribensis merupakan penghuni dasar akuarium, jadi sebaiknya sediakan makanan yang bisa tenggelam, misalnya pelet tenggelam. 

Jika sobat bermaksud memijahkan sambil memelihara nya dalam akuarium komunitas, maka sebaiknya sobat sediakan satu atau dua goa untuk setiap ikan. 

Goa ini bisa sobat buat dari tumpukan batu yang disusun. Atau bisa juga menggunakan potongan batok kelapa yang di modifikasi. 
Goa tidak harus berukuran besar, namun harus aman secara struktural dan hanya memiliki satu pintu masuk yang memungkinkan masuknya cahaya minimal. Pastikan tepi bukaannya halus.

Untuk dapat berkembang biak di dalam akuarium, maka sediakan sepasang ikan kribensis yang sudah dewasa. 
Cara membedakan ikan kribensis jantan dan betina adalah ikan kribensis Betina memiliki sirip bulat yang lebih pendek dan pita kuning lebar di bagian atas sirip punggung. Mereka jauh lebih kecil daripada ikan jantan dan memiliki perut lebih bulat berwarna merah/ungu cerah saat siap bertelur.

Sedangkan ikan Jantan berukuran lebih besar, lebih panjang, dan lebih tipis dengan sirip yang ujungnya berbeda-beda. Warnanya kurang cemerlang dibandingkan betina, terutama di bagian perut.

Ikan ini cukup mudah di kembang biakan, bahkan sobat bisa mencampurkan ke duanya saat sudah dewasa. 
Ikan kribensis ini sudah bisa di kawinkan saat berusia 6 bulan. 

Saat siap memijah, ikan ini warnanya akan meningkat yang menandakan mereka bersiap untuk bertelur. 
Umumnya betina akan memulai perkembangbiakan dengan memamerkan perutnya yang berwarna cerah. 
Untuk memikat pejantan, ia akan melengkungkan tubuhnya, menggulung siripnya, dan menggetarkan tubuhnya. 
Ikan Betina yang siap bertelur bisa menjadi sangat agresif. 

Ciri khas pasangan ini sudah siap untuk bertelur adalah mereka memindahkan kerikil keluar dari gua sesaat sebelum pemijahan. 
mereka sedang mempersiapkan gua untuk anakan benih. Setelah pasangan tersebut menyiapkan sarangnya, pemijahan akan dilakukan di dalam gua, ikan betina bisa mengeluarkan 200 hingga 300 telur yang diletakkan di permukaan bagian dalam gua. Setelah selesai mengeluarkan telur, ikan betina akan tetap berada di dalam gua, jarang sekali keluar untuk makan.
Sedangkan Pejantan akan berpatroli di sekitar gua dengan hati-hati, melindungi betina dan anak-anaknya.
Setelah 2 atau 3 hari akan terlihat anakan ikan berenang di sekitar induk nya, sobat bisa memberi pakan halus seperti daphnia atau artemia. 
Kedua indukan akan menjaga anak anak mereka hingga besar, 
Namun, dalam beberapa kasus, salah satu indukan akan mengambil alih pengasuhan anak-anaknya dan tidak mengizinkan indukan lainnya berada di dekatnya, bahkan sampai menyerang indukan yang tidak memiliki hak asuh.

 Jika hal ini terjadi, segera pindahkan induk kedua ke akuarium lain untuk menghindari perkelahian.
Saat usia 2 hingga 4 minggu, sobat sudah bisa memisahkan anakan dari indukannya, dan menyiapkan indukannya untuk di kawinkan kembali. 


Nah itulah tadi informasi mengenai salah satu ikan hias chiclid asal afrika, bagaimana apakah sobat tertarik memeliharanya? 




0 Response to "Kribensis, Cara memelihara dan cara ternak yang benar. "

Posting Komentar

Advertisement